Pekanbaru – Fenomena parkir yang menjamur di Kota Pekanbaru dinilai sangat merugikan masyarakat serta pengusaha, lebih-lebih pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sudah banyak protes dan aduan masyarakat terkait persoalan yang tidak berpihak kepada masyarakat.
Curhatan tersebut salah satunya datang dari ibu Elly, warga RW 04 Kelurahan Tanah Datar, Kecamatan Pekanbaru Kota. Ia merasa sangat dirugikan dengan maraknya petugas parkir. Keluh kesah itu disampaikan ibu Elly diacara kampanye dialogis Pasangan Calon (Paslon) Nomor 5 Agung H. Nugroho, SE, MM – H. Markarius Anwar, ST, M.Arch, pada Rabu (2/10/2024).
“Kami minta tolong ke bapak, jika terpilih, mohon persoalan parkir ini bereskan, karena sangat merugikan. Bayangkan saja, kita 5 kali pindah ke toko yang berbeda, 5 kali pula kita harus bayar parkir. Lebih banyak pula uang parkir yang kita keluarkan, dibanding belanja yang kita beli,” cetusnya.
Menanggapi curhatan warga tersebut Markarius Anwar menyatakan komitmen untuk mengentaskan persoalan parkir di Kota Pekanbaru. Ia mengungkapkan bahwa masalah parkir menjadi salah satu yang akan diselesaikan Paslon AMAN 5 tahun kedepan.
“InsyaAllah kita benahi kembali parkir ini, kebijakan yang selama ini memberatkan masyarakat kita hilangkan,” tukasnya.
“Pertama, parkir di toko waralaba seperti indomart, alfamart dan sejenisnya gratis. Kedua, kita berlakukan parkir single identity, artinya warga cukup bayar satu kali parkir disepanjang ruas jalan. Ketiga, dikembalikan ke tarif awal dan terakhir kita akan berlakukan parkir elektronik,” pungkas mantan ketua Komisi III DPRD Riau itu.
Namun, Markarius mengatakan bahwa semua itu akan terjadi jika Paslon AMAN menang dalam Pilkada 27 November 2024 mendatang. Untuk itu, dirinya mengajak seluruh warga pekanbaru untuk memilih dan memenangkan Agung Nugroho – Markarius Anwar Nomor Urut 5.
Acara yang dihadiri lebih dari 500 orang tersebut disambut antusia oleh warga. Sepanjang Markarius Anwar memaparkan visi misi dan program kerjanya kerap disambut tepuk tangan dan teriakan setuju oleh warga yang hadir. Mulai dari program pendidikan, kesehatan, ekonomi, UMKM, pengentasan kemiskinan, lapangan kerja, pengentasan banjir jalan berlobang dan sampah, hingga pemerataan pembangunan dengan memberikan anggaran operasional 100 juta per RW setiap tahunnya.